Mengenal sekilas tentang NFT dan Fenomena Ghozali Everyday yang viral karena penjualan foto-foto nya

Apa itu NFT dan fenomena Ghozali EverydayCara yang dilakukan seorang mahasiswa bernama Ghozali dengan mengunggah foto selfie-nya di OpenSea sebagai produk non-fungible token (NFT) menjadi viral beberapa waktu yang lalu. Foto tersebut mendapatkan banyak penggemar dan terjual puluhan bahkan sampai ratusan juta.


Berdasarkan pantauan Bisnis, foto-foto selfie yang diunggahnya ke OpenSea telah terjual sebanyak lebih dari 240 kali. Ghozali telah memilih untuk menjual foto-foto selfie-nya sebagai produk NFT selama lima tahun terakhir ini.


"Hari ini (foto selfie) telah terjual lebih dari 230+, sampai sekarang saya tidak tahu mengapa ada yang mau membeli foto #NFT saya. Tapi saya berterima kasih kepada Anda semua selama 5 tahun kerja keras yang membuahkan hasil," tulis Ghozali di akun Twitternya. pada hari Selasa, 11 Januari 2022 yang lalu.


Di akun OpenSea miliknya, sekitar 933 item NFT yang dibuat dari selfie pribadinya terjual habis. Sebuah foto milik Ghozali dibanderol dengan harga minimal 0,13 ETH baca : “ethereum” atau sekitar 6 juta rupiah. Secara keseluruhan, bisnis NFT Ghozali saat ini telah mencapai 8,5 ETH atau sekitar Rp 391 juta. Dan hal ini kemungkinan akan terus meningkat.


Jika Anda ingin seberuntung Ghozali dengan item NFT, tidak ada salahnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang NFT.


Dalam terminologi, NFT adalah singkatan dari non-fungible token, yang diterjemahkan menjadi token yang tidak dapat ditukar. Bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang unik yang tidak dapat disalin atau diganti dengan hal lain.


NFT sepenuhnya didasarkan pada teknologi blockchain, lebih khusus lagi, mereka didasarkan pada blockchain Ethereum. Ethereum atau Ether adalah teknologi blockchain yang sangat istimewa karena dapat menyimpan data atau informasi tambahan tentang koin tertentu.


Berdasarkan teknologi blockchain ini, NFT dapat memanfaatkan teknologi blockchain untuk menyimpan informasi tambahan tentang token mereka, seperti verifikasi kepemilikan, riwayat kepemilikan, harga, dll.


Oleh karena itu, orang tidak dapat dengan bebas memperdagangkan token NFT karena setiap token NFT memiliki pemiliknya. Hanya pemilik yang memutuskan apakah dia ingin menjual tokennya atau menyimpannya.


Dalam industri seni, pemilik karya seni yang terverifikasi, dapat dilacak, dan tak tergantikan dapat memanfaatkan fitur ini sepenuhnya. Karena meskipun seseorang membeli karya seni NFT, ia hanya menjadi pemilik baru, bukan pencipta asli dari karya tersebut.


Bagaimana cara kerja NFT ?


NFT sepenuhnya didasarkan pada blockchain Ethereum dan mengikuti metodologi yang disediakan oleh jaringan Ethereum. Yaitu sistem penyimpanan data secara digital yang mana para pengguna bisa melakukan transfer data secara rahasia. Pada 24 Januari 2018, Ethereum menyelesaikan standar ERC-721, yang memungkinkan pengembang untuk menentukan aset unik, yaitu NFT.


Standar ini memungkinkan pengguna untuk menentukan nama dan simbol untuk NFT mereka dan menyediakan file JSON yang menjelaskan properti unik NFT.


Saat ini, kita dapat menganggapnya sebagai judul karya, token ID untuk karya seni atau koleksi digital, deskripsi, dll.


Platform dan marketplace NFT juga tersedia, seperti OpenSea, Rarible, Nifty Gateway dan lain sebagainya. Pengguna dapat membuat NFT mereka sendiri dari aset digital mereka. Proses konversi aset digital menjadi NFT ditangani dan dikelola oleh perusahaan. Anda hanya perlu membuat dan mencantumkannya di marketplace mereka.


Demikianlah sekelumit tentang NFT yang sedang marak pada beberapa minggu terakhir ini dikarenakan adanya fenomena penjualan foto milik Ghozali ini. Semoga bisa memberi sedikit pengetahuan tentang apa itu NFT.

Posting Komentar untuk "Mengenal sekilas tentang NFT dan Fenomena Ghozali Everyday yang viral karena penjualan foto-foto nya"